Pembelajaran matematika berbasis budaya atau yang sering disebut sebagai etnomatematika mengacu pada konsep-konsep matematika yang tertanam pada pratik-praktik budaya dan mengakui bahwa semua budaya dan semua orang mengembangkan metode unik memahami dan mengubah realitas komunitas budaya. Etnomatematika merupakan sebuah studi tentang perbedaan cara masyarakat memecahkan masalah matematika dan algoritma praktis berdasarkan perspektif matematika masyarakat sendiri. Etnomatematika mengacu kepada bentuk-bentuk matematika yang bervariasi sebagai konsekuensi yang tertanam dalam kegiatan budaya.
Pada dasarnya sekolah merupakan tempat kebudayaan, karena proses belajar merupakan proses pembudayaan yakni untuk pencapaian akademik siswa, untuk membudayakan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan tradisi yang ada dalam suatu komunitas budaya. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan pembelajaran matematika di sekolah, juga bisa dikaitkan dengan kebudayaan yang ada pada komunitas budaya tempat tinggal siswa, karena krisis budaya yang terjadi saat ini dan dimasa yang akan datang akan merusak jati diri bangsa yang pada akhirnya eksistensi bangsa ini semakin redup. Melalui etnomatematika guru punya peran besar dalam rangka mempertahankan nilai-nilai budaya selain pemahaman konsep matematika itu sendiri. Demikian uraian singkat kuliah tamu pada Sabtu, 10 Juni 2017 oleh Dr. Alkusaeri dari UIN Mataram yang dimoderatori langsung oleh Erni Puji Astuti, M.Pd. di Ruang Seminar Kampus Timur Universitas Muhammadiyah Purworejo.